KAYAKNYA SESUSAH ITU DULU

 

Hai, Tuhan.

Jika di usiaku sekarang ini aku menyapaMu dengan sebutan “Hai” apakah terlihat aneh?

Aku hanya ingin sedang mengobrol denganMu. Tapi aku tidak yakin obrolan ini berupa doa. Setidaknya aku tau bahwa doa itu suci. Dan aku sedang ingin mengobrolkan hal yang tidak suci. Setidaknya begitulah bagiku.

Tuhan, aku sedang bertanya-tanya dalam kebingungan. Sejujurnya aku tau jawabannya. Sejujurnya aku tau yang harus dilakukan. Sejujurnya aku tau harus berkata apa. Tapi, Tuhan, tak bisakah aku membelok? Tak bisakah aku berpura-pura tak tau? Tak bisa kah aku menikmatinya?

Tuhan, Kau pasti sadar ada yang salah denganku. Aku juga tau. Tak bisa kah Kau me-restart aku? Atau setel ulang semua kejadian-kejadian dan memori-memori beberapa bulan terakhir. Setidaknya dengan begitu, aku pasti tidak punya ingatan tentang hal ini. Ingatan saja tak punya, apalagi keinginan.

Tuhan, aku sedang memtertawakan kebodohanku. Apa Kau juga?

Tuhan, kenapa Kau selalu memampukan orang-orang yang mau? Kenapa Tuhan tidak juga memaukan orang-orang yang mampu? Apa salah orang-orang yang mampu? Atau akukah yang salah menduga? Kalau begitu ada apa denganku? Kupikir aku mampu melakukannya.

Sama seperti yang kukatakan sebelumnya, aku tau apa yang harus kulakukan, aku tau apa yang harus kukatakan, aku bahkan tau harus bertindak seperti apa untuk seterusnya. Tapi sepertinya aku tidak mau. Setidaknya aku belum mau.

Kafdkgjirgfndgvnfjnvgjdafoweklgfkasdgdgikadlfkdaakf

29.4.21

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Damailah se-Damai Namamu

Sisi Lain Hidup

SURAT PENGUNDURAN DIRI-CERIA